Rabu, 15 September 2010

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesusaian dengan lingkungan kebutuhan pembagunan nasional,perkembangan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesesuaian dengan jenjang masing-masing satuan pendidikan. Sejalan dengan ketentuan tersebut, bahwa pendidikan nasional berakar pada kebudayaan Nasional dan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Berdasarkan hal tersebut penyusunan kurikulum membutuhkan andasan yang kuat yang didasrkan pada hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Berdasrkan ketentuan dan konsep-konsep tersebut pengembangan kurikulum berdasarkarkan landasan sebagai berikut :

1. Landasan filsafat dan Tujuan Pendidikan
Berdasarkan cita-cita tersebut terdapat landasan mau dibawa kemana pendidikan anak kita ? Masyarakat yang bagaimana yang harus diciptakan melalui ikhtiar pendidikan?.Bagaimana sebaiknya proses pendidikan itu berlangsung.
Ada empat fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum
1. Filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan.Sebagai pandangan hidup maka ditentukan mau dibawa kemana peserta didik kita.
2. Filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3. Filsafat dapat menentukan strategis atau cara pencapaian tujuan yang dijadikan pedoman dalam merancang kegiatan pembelajaran.
4. Melalui filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukan tolak ukur keberhasilan proses pendidikan
2. Landasan Psikologis Anak Didik .
Dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum.
a. Psikologi Perkembangan Anak.Secara psikologi anak didik memiliki keunikan dan perbedaan-perbedaan, baik perbedaan minat, bakat,maupun potensi yang dimilikinya sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan jiwa anak.
Pentingnya pemahaman tentang masa perkembangan anak disebabkan beberapa alasan yaitu :
1. Setiap anak didik memiliki tahapan atau masa perkembangan tertentu.
2. Anak didik yang sedang pada masa perkembangan merupakan periode yang sangat menentukan untuk keberhasilan dan kesuksesan hidup mereka
3. Pemahaman akan perkembangan anak akan memudahkan dalam melaksanakan tugas-tugas.

b. Psikologi Belajar.
Ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekalugus mendasari pengembangan kurikulum.

3. Landasan Sosial Budaya.
Merubah pola pikir suatu masyarakat bahwa pendidikan itu penting bagi kehidupan manusia. Kehidupan masyarakat dengan segala karakteristiknya dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan hubungannya dengan nilai-nilai budaya, politik atau segi-segi kehidupan lainnya..

4. Landasan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.
Untuk mencapai tujuan dan kemampuan tersebut ada lima hal yang dijadikan sebagai dasar yaitu:
a. Pembangunan IPTEK harus berada dalam keseimbangan yang dinamis dan efektif dengan pembinaan sumber daya manusia.Pengembangan sarana dan prasarana IPTEK, pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta rekayasa dan produksi barang dan jasa.
b. Pembangunan IPTEK bertujuan pada peningkatan kualitas, yakni untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dam kehidupan bangsa.
c. Pembangunan IPTEK harus berpijak pada upaya peningkatan produktivitas,efesiensi dan efektifitas penelitian dan pengembangan yang lebih tinggi.
d. Pembangunan IPTEK harus selaras (relevan) dengan nilai-niali agama, nilai luhur budaya bangsa,kondisi sosial budaya dan lingkungan hidup.
e. Pembangunan IPTEK berdasarkan pada azas pemanfaatan yang dapat memberikan nilai tambah dan memberikan pemecahan masalah konkret dalam pembangunan..

Penguasaan, pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan oleh berbagai pihak yaitu :
1. Pemerintah yang mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK untuk menunjang pembangunan dalam segala bidang.
2. Masyarakat,yang memanfaatkan IPTEK untuk pengembangan masyarakat dan mengembangkan secara swadaya.
3. Akademis terutama lingkungan perguruan tinggi juga sekolah.
4. Pengusaha untuk kepentingan produktivitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar